PERPUSTAKAAN PUSAT

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

PERPUSTAKAAN PUSAT

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM

Rangkaian acara Pekan Kunjung Perpustakaan 2024 di Pusat Perpustakaan UIN Malang berlangsung meriah dengan salah satu kegiatan utama, yaitu bedah buku. Bertempat di Ruang Literasi Informasi, lantai 1, acara ini menghadirkan buku berjudul “Naratologi Al-Qur’an: Struktur dan Fungsi Maratif Kisah-kisah Kenabian” karya Dekan Fakultas Humaniora UIN Malang, Dr. M. Faishol, M.Ag. sekaligus sebagai pembedah dalam acara kali ini.

Dalam bedah buku ini, Dr. Faishol memaparkan tentang cara Al-Qur’an menyusun narasi, yang dikenal sebagai kebijakan naratif Al-Qur’an. Ia menjelaskan bahwa Al-Qur’an tidak hanya sebagai kitab suci agama, tetapi juga sebagai fakta linguistik dan kesusastraan yang menyimpan kekuatan naratif yang luar biasa. Al-Qur’an, menurut Faishol, menggunakan gaya bahasa yang tidak bertele-tele, padat, namun penuh makna, yang dikenal dengan istilah azwaj.

Dr. Faishol mencontohkan beberapa kisah dalam Al-Qur’an yang menggambarkan pesan-pesan penting. Salah satu contohnya adalah kisah Nabi Musa dan kaumnya yang terdapat dalam Surah Al-Baqarah. Cerita tersebut menggambarkan dialog antara Nabi Musa dengan kaumnya yang sering kali menentang dakwahnya. Selain itu, dalam Surah Al-Kahfi, terdapat kisah menarik tentang seekor anjing bernama Qathmair dan kisah matahari yang terbit dari barat, yang menyimpan makna mendalam tentang kekuasaan dan kebesaran Allah.

Diskusi semakin menarik ketika pemateri mengajak audiens berinteraksi, khususnya dalam topik mengapa kisah Nabi Musa begitu sering diulang dalam Al-Qur’an. Menurut Dr. Faishol, hal ini karena perjalanan dakwah Nabi Musa memiliki kemiripan dengan dakwah Nabi Muhammad SAW, di mana keduanya menghadapi banyak penentangan dari kaumnya. Kisah-kisah tersebut tidak hanya berfungsi sebagai narasi sejarah, tetapi juga memiliki makna simbolik, seperti Fir’aun yang menjadi representasi kebatilan, sedangkan Nabi Musa merepresentasikan kebaikan.

Dengan gaya penceritaan yang kaya akan kekuatan imajinasi, Al-Qur’an mampu membuat pembaca merasakan emosi dan memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Melalui pembahasan mendalam mengenai struktur naratif ini, Dr. Faishol mengungkapkan bahwa Al-Qur’an mengandung pelajaran hidup yang disampaikan dengan cara yang halus dan efektif, memikat pembaca dan pendengarnya.

Bedah buku ini diikuti dengan antusias oleh para peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum. Mereka berkesempatan untuk berdiskusi langsung dengan penulis mengenai makna dan pesan tersembunyi di balik kisah-kisah dalam Al-Qur’an, sekaligus memperkaya wawasan tentang pendekatan naratologi dalam kajian kitab suci.

Acara bedah buku ini menjadi salah satu momen penting dalam rangkaian Pekan Kunjung Perpustakaan 2024 yang tidak hanya memberikan ruang bagi diskusi akademis, tetapi juga meningkatkan apresiasi terhadap Al-Qur’an sebagai teks yang penuh dengan kedalaman intelektual dan estetika sastra.

Share.

Comments are closed.