PERPUSTAKAAN PUSAT

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

PERPUSTAKAAN PUSAT

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM

Jum’at, 08 September 2023. Pusat Perpustakaan menggelar bedah buku kesepuluh dalam rangkaian Pekan Kunjung Perpustakaan 2023, yaitu Bedah Buku Pendidikan Moderasi Beragama: Best Practice Pengalaman Beragama Siswa di Desa Multi Agama karya Bapak Sigit Priyatmoko, M.Pd, dengan kembali menghadirkan bapak Rois Imron Rosi, M.Pd sebagai pembedah, dan dipandu oleh pegawai perpustakaan, Afza Fathiya Iswara, S.S.I.. yang dihadiri sebanyak 109 peserta. Pada sambutan kepala pusat perpustakaan, Bapak Mufid, M. Hum menyampaikan rasa terimakasih atas kesediaan penulis dan pembedah yang telah hadir, beliau juga menyampaikan bahwa masih akan ada 8 (delapan) bedah buku lagi yang akan terlaksana hingga pekan depan sampai pada puncak acara yaitu pada tanggal 14 september 2023 nanti, sehingga harapan beliau civitas akademika dapat turut hadir pada kegiatan bedah buku berikutnya.

Bapak Sigit P, M.Pd selaku penulis menjelaskan penulisan buku berawal dari penelitian, yang salah satu aspek penelitiannya yaitu aspek keberagaman agama yang ada disekitar, pada prosesnya sempat mengalami perubahan judul dikarenakan adanya saran dari reviewer yang menilai jika judul tersebut masih terlihat seperti judul penelitian. Selain itu, tingkat intoleransi yg mengarah pada radikalisme di Indonesia masih sangat tinggi, seperti pada tahun 2020, ragam kasus yang mengindikasikan tindakan intoleran moderasi beragama masih sering terjadi. Urgensi dari penelitian dan penulisan buku ini yaitu mengisi ruang kosong yang belum diisi oleh penelitian-penelitian terdahulu dan fokus utama penelitian adalah mengungkapkan konstruksi moderasi beragama yang ada di desa Balun, Lamongan. Moderasi beragama di Sekolah Dasar (SD) Balun ini ditunjukkan dengan layanan yang tersedia di sekolah dalam menangani perbedaan agama para siswa, Seperti terdapat musala bagi siswa muslim, dan pada saat siswa muslim melakukan salat Dhuha, maka siswa beragama lain dapat melakukan kegiatan positif atau bermanfaat lainnya. Beliau menyampaikan, dari penelitian ini, muncul 5 (lima) sikap beragama yaitu persaudaraan, adil, toleran, humanis, dan insklusif. Praktik baik pendidikan moderasi beragama di desa multi agama yaitu adanya sinergi tripusat pendidikan (keluarga, sekolah, lingkungan) dan sekolah juga melakukan pembelajaran kontekstual, baik teori maupun praktikal.

Bapak Rois, M. Pd selaku pembedah menilai bahwa buku ini memang merupakan buku yang bagus. Buku ini dapat menjadi pedoman bagi mahasiswa yang penasaran dan belum memahami tentang moderasi beragama karena buku ini kontekstual, intelektual, dan kontemporer. Beliau menjelaskan, sesungguhnya moderasi beragama itu tidak berusaha untuk memoderasi agama, karena agama sendiri sudah moderat. Menurut beliau, buku ini baik karena mencoba memotret best practice atau praktik langsung kehidupan beragama di Desa Pancasila yang dapat saling bertoleransi antar umat beragama dalam satu desa dan sekolah, sehingga muncul kehidupan damai antar umat beragama di desa tersebut. (Adi S; ed. Heni KN)

 

Share.

Comments are closed.