PERPUSTAKAAN PUSAT

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

PERPUSTAKAAN PUSAT

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM

Pada Selasa, 26 November 2019, Perpustakaan Pusat Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang menyelenggarakan seminar linguistik forensik dengan tema “Aplikasi linguistik forensik untuk penegakan hukum di Indonesia” dengan narasumber Nur Inda Jazilah, MA. Jazil, begitu narasumber ini disapa, merupakan alumni S1 Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang baru saja menyelesaikan studi masternya di program Forensic Linguistics, Vreij Universiteit Amsterdam.

Linguistik forensik merupakan cabang linguistik yang menganalisis dan mengkaji aspek kebahasaan sebagai alat bantu pembuktian di peradilan dan bidang hukum. Dalam kesempatan ini, Jazil memperkenalkan linguistik forensik dan menguraikan bagaimana peran seorang linguist memecahkan berbagai kasus hukum di banyak negara. Salah satu kasus yang cukup populer yang diangkat dalam presentasinya adalah Unabomber, sebuah kasus terorisme yang terjadi di AS. Unabomber merupakan akronim dari University-Airline Bomber, merujuk lokasi di mana teror terjadi, yaitu universitas dan pesawat. Untuk memecahkan kasus ini, FBI memperkerjakan agennya yang juga seorang forensic linguist, James R. Fitzgerald. Peran Fitzgerald secara spesifik adalah mengkaji isi surat yang dikirim pelaku teror, Ted Kaczynski, ke sejumlah media. Kasus ini kemudian diangkat menjadi serial dengan judul sama di salah satu layanan streaming service.

Jazil juga mendiskusikan beberapa temuan penelian tesisnya terkait kasus e-KTP Setyo Novanto. Ia juga mengungkapkan keprihatinannya tentang proses perancangan UU di Indonesia yang belum melibatkan linguis. “Bahasa hukum itu mengapa tidak mudah dipahami oleh masyarakat awam, ya karena salah satunya tidak ada linguis yang dilibatkan (dalam proses penyusunannya)”, ungkapnya. Selain itu, peran linguis juga akan membantu mencegah terjadinya multi tafsir akibat kerancuan diksi dan susunan kalimat.

Seminar ini menarik perhatian para mahasiswa maupun staf pengajar, baik dari internal UIN Malang maupun peserta dari kampus-kampus lain di dalam dan di luar kota Malang. Bapak Mufid, M.Hum sebagai Plt. Kepala Perpustakaan menekankan bahwa perpustakaan UIN Malang memiliki misi untuk menjadi pusat pembelajaran (center of learning) yang inklusif. Salah satu bentuknya adalah mewadahi kegiatan seminar, pelatihan, dan lokakarya yang dapat diakses oleh masyarakat. Acara ini ditutup dengan kegiatan foto bersama narasumber dan peserta. (AZ)

 

Share.

Comments are closed.